Senin, 23 Maret 2015

Jasa Pengerjaan dan Pembuatan Conveyor System

Kami adalah spesialis dalam perancangan, pembuatan, dan pemasangan system Conveyor. Area keahlian kami meliputi : Belt Conveyor, Chain Conveyor, Roller Conveyor, Screw Conveyor, Overhead Conveyor, Thermoplast Conveyor, Bucket Elevator, Bucket Lifter dan lain-lain.

Terimakasih untuk kunjungan Anda ke website kami, semoga Anda mendapatkan apa yang sedang Anda cari. Anda sedang membutuhkan conveyor hubungi kami segera yang pasti harga murah berkualitas dan bergaransi.


Mr. Ismail
No. HP. 081514026661 / 081311139362
Office : Jln. Raya Pasar Kemis – Bermis Tangerang – Banten
No. Tlp. ( 021) 59313454, Fax : ( 021 ) 59313454
Email : anekacipta14@yahoo.com

Factory : Komplek Pergudangan PDP, Jln. Rawa Indah Kebon Kelapa, Pasar Kemis Tangerang

 











 
Dari segi pengoperasian-nya Belt Conveyor berfungsi sebagai sarana transportasi material yang paling efisien dibandingkan dengan alat berat atau alat angkut yang lainnya.

Belt conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material secara mendatar ataupun miring, yang dimaksud dengan unit load adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya satu-persatu. misalnya balok kantong dan lain sebagainya. Sedangkan bulk material adalah material yang berupa butir-butir bubuk atau serbuk misalnya : pasir,semen dan batu bara.

Bagian-bagian Conveyor system
Isolating Shuttle (IS)
Perpindahan batubara dari satu belt conveyor ke belt conveyor lainnya dilakukan melalui suatu Chute (Feed Chute). Didalam chute terdapat suatu peralatan yang disebut “ Isolating Shuttle” yang akan menyerahkan aliran batubara sesuai yang kehendaki. Isolating shuttle digerakan dengan actuator listrik yang bergerak diluar shute.
Telescopik Chute
Adalah alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya debu batu  bara Suwf Stocking (pembongkaran) ke stock area.
Belt Conveyor
Belt Conveyor System adalah mesin yang dipergunakan untuk mentransportasikan batubara dari hopper menuju bunker. PLTU Suralaya mempunyai Belt Conveyor System dengan line ganda, yang setiap line mempunyai kapasitas berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya BC 32 dan 33 mempunyai kapasitas 2000 ton/jam, BC 34 dan 35 3500 ton/jam. Berikut adalah contoh dari Belt Conveyor System.
Prinsip kerja Belt Conveyor :
Gerakan pada belt pengangkut batubara pada awal mulanya berasal dari motor induksi yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik yang berupa putaran poros rotor motor induksi  sebesar 1486 rpm. Energi mekanik yang berupa putaran tersebut diteruskan oleh Fluid Coupling ke Gear Box dengan menggunakan fluida minyak.
Putaran Fluid Coupling tersebut masih teramat tinggi untuk menggerakkan Belt Conveyor yang berkisar 1440 rpm, maka diperlambat oleh Reducer / Gear Box menjadi lebih rendah yaitu berkisar 112,4 rpm dengan tujuan agar bisa digunakan untuk memutar  Drive Pulley melalui kopling tetap yaitu N-Eupex Coupling.
Drive Pulley atau Head Pulley sendiri mempunyai fungsi memutar Belt Conveyor, sehingga dengan putaran Drive Pulley 112,4 rpm  menjadikan Belt Conveyor berjalan dengan kecepatan sekitar 3,3 m/s. Belt Conveyor yang mempunyai lebar 1800 mm dan berjalan  dengan kecepatan 3,3 m/s digunakan untuk mengangkut batubara dari sisi Tail Pulley ke sisi Head Pulley untuk dilanjutkan ke tempat yang lain.
Begitulah seterusnya Belt Conveyor System bekerja dengan bantuan peralatan pendukung lainnya untuk menjaga kelancaran dan keandalan operasinya.
elt Weigher
Belt Weigher adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat/jumlah dari batubara yang diterima oleh conveyor setelah batubara dibersihkan dari kandungan logam asing dengan menggunakan Magnetik Sparator (MS).  Selain itu, tujuan penggunaan Belt Weigher juga dugunakan untuk mengetahui jumlah batubara yang diterima oleh Coal Jetty dan dapat juga digunakan untuk mengetahui jumlah batubara yang dipakai sebelum masuk ke hopper K di unit 1-4.
Magnetic Separator
Batubara yang masuk kedalam hopper dari hasil pembongkaran kapal tidak sepenuhnya batubara murni melainkan terdapat juga material-material yang lain seperti logam yang terbawa dari hasil penggalian tambang batubara. Untuk mengatasi hal tersebut maka dipasanglah Magnetic Separator yang mana alat tersebut berfungsi untuk mengambil material logam yang tercampur dengan batubara.
Prinsip dasar dari Magnetik Sparator adalah suatu elektro magnet yang ditimbulkan oleh kumparan sehingga akan menimbulkan medan magnet yang mampu menarik material bersifat logam.
Scraper Conveyor
Scraper Conveyor (SC) terletak diatas bunker, yang berfungsi untuk mendorong atau menyalurkan batubara dari unit distribusi hopper masuk ke bunker. Untuk unit 1-4  mempunyai lima buah bunker setiap unitnya. Jadi jumlah bunker yang ada di unit ini berjumlah 20 buah, sedangkan jumlah Scraper conveyor sebanyak 8 unit dimana setiap unitnya mempunyai dua buah Scraper conveyor.
Scraper conveyor mampu membawa batubara pada kapasitas maksimum dengan kecepatan tertinggi 30 m/menit. Scraper conveyor digerakan oleh motor Head Shaft melalui suatu penghubung berupa rantai penggerak yang diaktifkan oleh Hight dan Low control level pada bunker.
Bagian-bagian dari Scraper conveyor adalah sebagai berikut :
a.        Conveying Chain (rantai conveyor)
Conveying Chain disebut juga T plate, yang berfungsi untuk mendorong batubara masuk ke bunker. T plate terbagi menjadi dua jenis. yaitu T plate bersayap dan jenis T plate tak bersayap.
b.        Conveyor Casing
Conveying Casing adalah tempat penampungan batubara untuk didorong oleh rantai Conveyor. masuk kedalam bunker. Rantai conveyor bergerak  ke rantai conveyor casing pada alur (wearing Strip) yang ada disepanjang conveyor casing.
Silogate
Silogate atau out leet slide adalah pintu pada out leet chute scraper conveyor yang berfungsi untuk mengatur batubara masuk ke bunker agar sesuai. Silogate dapat dioperasikan secara otomatis berdasarkan level control didalam bunker dan dapat dioperasikan secara manual dari control tower sesuai kebutuhan.
Bunker
Bunker adalah tempat penampung batubara sebelum masuk kedalam pulverizer (mill) untuk dihaluskan. Setiap unit pembangkitan mempunyai lima buah bunker dengan kapasitas masing-masing unit 500 ton. Dalam setiap bunker memiliki level control yang dapat menetukan ketinggian atau level batubara yang dapat dilihat dari control room atau control tower. Besarnya level batubara dalam bunker dinyatakan dalam persen (%).
Stacker & Reclaimer (ST & RE)
Stacker & Reclaimer adalah mesin yang dapat digunakan untuk pembongkaran (stacker) atau pengisian ulang (reclaimer). ST & RE terletak di BC 01 dan BC 02 yang dapat bergerak sepanjang rel untuk melakukan pengisian dan pembongkaran. Untuk pengoprasian ST dan RE dapat dilakukan secara manual. ST dan RE bergerak secara vertikal (Luffing) dan bergerak secara horizontal (Slewing).

Melayani perorangan, Perusahaan/Instansi Swasta/Negeri dari kota/propinsi Jakarta, Depok, Cibinong, Garut, Ciamis, Indramayu, Karawang, Sukabumi, Sumedang, Subang, Depok, Tasikmalaya, Tangerang, Serang, Cilegon, Banten , Jawa Barat, Lebak, Pandeglang, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, , Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Suka, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Banjar, Bekasi, Bogor, Cimahi, Jawa Tengah, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Demak, Jepara, Karang, Kebumen, Solo, Surakarta, Tarakan, Kudus, Pati, Jogja, Yogyakarta, Sleman, Cilacap, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Pekalongan, Salatiga, Tegal, Cirebon, Semarang, Wonosobo, Magelang, Sleman, Klaten, Bantul, Surakarta, Surabaya, Gresik, Waru, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan, Malang, Trenggalek, Krasaan,Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan,  Jember, Jombang, Banyuwangi, Bojonegoro, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pandaan, Tuban, Tulungagung, Batu, Blitar, Kediri, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Purwodadi, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Jawa, Jawa Timur, Bali, Sabang, Aceh, Lhokseumawe, Asahan, Nias, Medan, Padang, Samosir, Tapanuli, Toba, Binjai, Gunung, Tanjung, Tebing, Kepulauan, Pasaman, Pesisir, Solok, Tanah, Pariaman, Indragiri, Siak, Dumai, Pasir, Bungo, Kerinci, Lebong, Banyuasin, Banyu, Empat, Musi, Ogan, Pagar, Prabu, Bangka, Belitung, Pinang, Sibolga, Pekanbaru, Batam, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Tulang, Pring, Metro, Bandar, Sumatra, Sumatera, Kalimantan , Kalimantan Barat, Bengkayang, Ketapang, Kubu, Landak, Melawi, Sambas, Sangau, Sekadau, Sintang, Singkawang, Kalimantan Selatan, Balangan, Hulu, Kotabaru, Kual, Samarinda, Kalimantan Tengah, Kendari, Banjarmasin, Pontianak, Kapuas, Barito, Lamandau, Palangkaraya, Kalimantan Timur, Berau, Balikpapan, Bontang, Kutai, Bontang, Mahakam, Kalimantan Utara, Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana, Tarakan, Sulawesi, Sulawesi Selatan, Manado, Gorontalo, Bantaeng, Bone, Gowa, Luwu, Maros, Toraja, Parepare, Palopo, Pinrang, Bau bau, Kendari, Sulawesi Tengah, Bonggai, Donggala, Poso, Toli-toli, Sigi, Palu, Sulawesi Utara, Bolaang, Kepulauan, Minahasa, Bitung, Tomohon, Sulawesi Barat, Majene, Mamasa, Mamuju, Polewali, Makassar, Denpasar, Bali, Bima, Lombok, Mataram, Sumbawa, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Ende, Flores, Manggarai, Sumba, Ngada, Nagekeo, Timor, Malaka, Ambon, Seram, Halmahera, Maluku,Buru, Tidore, Merauke, Asmat, Manokwari, Nabire, Puncak, Yahukimo, Fak-fak, Sorong, Papua, Jayapura, Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Australia.